Translate

Blogroll

Senin, 26 November 2012

Batik Pesisir




          Batik berasal dari kata dalam bahasa Jawa, “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Batik memang merupakan teknik pembuatan corak dengan menggunakan canting atau cap. Kemudian kain dicelupkan ke dalam bahan perintang warna yakni malam (wax), sehingga bahan pewarna tidak masuk. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah wax-resist dyeing
          Batik memiliki banyak jenis, Namun yang akan dibahas pada artikel ini adalah batik Pesisir.
 
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan.
Batik pesisir memiliki beberapa jenis dianataranya:
1)       Batik Kudus
Batik berhiaskan kaligrafi Arab yang saat ini dibuat di Cirebon, Jambi dan Bengkulu awalnya dibuat di Demak dan Kudus. Kemudian di daerah tersebut berkembang batik jenis lain. Pada Umumnya latarnya luar biasa rumit dan berwarna cokelat. Corak utamanya bisa buketan, bunga, burung dan kupu-kupu.
Contoh batik Kudus:     





2)       Batik Garut
Warna dan ragam hias batik Garut lebih mendekati kedua tetangganya, Ciamis dan Tasikmalaya. Namun tidak lepas dari pengaruh Solo-Yogya maupun Pekalongan dan Cirebon. Kebudayaan Cina dan Belanda yang diadaptasi batik pesisir, tidak luput juga mepengaruhi batik Garut.
Contoh batik Garut:















         3)  Batik Pekalongan
Walaupun Pekalongan bukan penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai sekarang penghasil batik utama. Ragam hias Hindu-Jawa melekat namun tidak seperti Solo-Yogya yang terikat peraturan-peraturan keraton. Pembatik santri di Pekalongan pun menerapkan seni hias dari nuansa Islam.
Pengaruh dominannya datang dari Cina dan Belanda, dan akibat paparan dengan berbagai budaya, sangat berbeda dengan batik di pedalaman Jawa. Warna lebih beraneka dan ragam hiasnya naturalistis.

 
Contoh batik Pekalongan:












 


4)       Batik Lasem
Lasem dulu terkenal dengan warna merahnya yang dijuluki abang getih pithik (merah darah ayam).  Salah satu ciri khas Batik Lasem dan blangkon adalah bunga anyelir atau carnation, yang disebut celuki atau teluki.
Contoh batik Lasem:










 

5)  Batik Banyumas
Banyumas terkenal corak batik ayam puger, diilhami kedatangan Pangeran Puger ke daerah itu, ketika terjadi perang saudara di Mataram dan mengungsi  di daerah itu. Ragam hiasnya banyak dipengaruhi Solo seperti parang curiga, lar, tambal dan sebagainya. Namun mempunyai corak khas seperti plonto galaran slir, parang klitik, godong lumbu atau daun keladi, jahe serimpang dan ayam puger. Selain itu motif berbau Eropa seperti bunga, buah anggur berbagai binatang sampai Cupido serta motif motologi Cina.
Contoh batik Banyumas:



















6)       Batik Tegal
Corak batik Tegal terlihat besar, seperti fauna dan flora dan juga lar atau sayap garuda. Ada corak gribigan, beras mawur, batu pecah, ukel dan corak yang disebut kuku macan dan tapak kebo. Batik di kota ini tidak luput dari pengaruh Cina dan Belanda terutama tetangganya Pekalongan. Bedanya di variasi warna, Pekalongan warna pada badan biasanya lebih muda dan Batik Tegal tidak terlalu banyak memakai isen-isen.
Contoh batik Tegal:














0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan