Batik berasal dari kata dalam bahasa
Jawa, “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Batik memang merupakan teknik
pembuatan corak dengan menggunakan canting atau cap. Kemudian kain dicelupkan
ke dalam bahan perintang warna yakni malam (wax), sehingga bahan pewarna
tidak masuk. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah wax-resist
dyeing.
Batik
memiliki banyak jenis, Namun yang akan dibahas pada artikel ini adalah batik
Pesisir.
Batik
Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan
kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan
gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun
daunan.
Batik
pesisir memiliki beberapa jenis dianataranya:
1) Batik
Kudus
Batik
berhiaskan kaligrafi Arab yang saat ini dibuat di Cirebon, Jambi dan Bengkulu
awalnya dibuat di Demak dan Kudus. Kemudian di daerah tersebut berkembang batik
jenis lain. Pada Umumnya latarnya luar biasa rumit dan berwarna cokelat. Corak
utamanya bisa buketan, bunga, burung dan kupu-kupu.
Contoh batik Kudus:
2) Batik
Garut
Warna
dan ragam hias batik Garut lebih mendekati kedua tetangganya, Ciamis dan
Tasikmalaya. Namun tidak lepas dari pengaruh Solo-Yogya maupun Pekalongan dan
Cirebon. Kebudayaan Cina dan Belanda yang diadaptasi batik pesisir, tidak luput
juga mepengaruhi batik Garut.
Contoh batik Garut:
3) Batik
Pekalongan
Walaupun Pekalongan
bukan penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai sekarang
penghasil batik utama. Ragam hias Hindu-Jawa melekat namun tidak seperti
Solo-Yogya yang terikat peraturan-peraturan keraton. Pembatik santri di
Pekalongan pun menerapkan seni hias dari nuansa Islam.
Pengaruh dominannya
datang dari Cina dan Belanda, dan akibat paparan dengan berbagai budaya, sangat
berbeda dengan batik di pedalaman Jawa. Warna lebih beraneka dan ragam hiasnya
naturalistis.
Contoh batik Pekalongan:
4) Batik
Lasem
Lasem
dulu terkenal dengan warna merahnya yang dijuluki abang getih pithik (merah
darah ayam). Salah satu ciri khas Batik
Lasem dan blangkon adalah bunga anyelir atau carnation, yang disebut celuki
atau teluki.
Contoh batik Lasem:
5) Batik
Banyumas
Banyumas
terkenal corak batik ayam puger, diilhami kedatangan Pangeran Puger ke daerah
itu, ketika terjadi perang saudara di Mataram dan mengungsi di daerah itu. Ragam hiasnya banyak
dipengaruhi Solo seperti parang curiga, lar, tambal dan sebagainya. Namun
mempunyai corak khas seperti plonto galaran slir, parang klitik, godong lumbu
atau daun keladi, jahe serimpang dan ayam puger. Selain itu motif berbau Eropa
seperti bunga, buah anggur berbagai binatang sampai Cupido serta motif motologi
Cina.
Contoh batik Banyumas:
6) Batik
Tegal
Corak
batik Tegal terlihat besar, seperti fauna dan flora dan juga lar atau sayap
garuda. Ada corak gribigan, beras mawur, batu pecah, ukel dan corak yang
disebut kuku macan dan tapak kebo. Batik di kota ini tidak luput dari pengaruh
Cina dan Belanda terutama tetangganya Pekalongan. Bedanya di variasi warna,
Pekalongan warna pada badan biasanya lebih muda dan Batik Tegal tidak terlalu
banyak memakai isen-isen.
Contoh batik Tegal: